TANGERANG, Pelitabanten.com – Wakil ketua komisi II DPR RI, Dr. H. Wahidin Halim, M.Si., menyarankan kepada Ustadz Solmed atau Ustadz Soleh Mahmoed Nasution agar introspeksi dan banyak Istighfar kepada Allah SWT., hal ini terkait banyaknya keluhan dan kekecewaan masyarakat yang menunggu kehadirannya untuk ceramah ternyata gagal, padahal ia telah terjadwal dan terikat kontrak dengan panitia, bahkan informasinya telah dilakukan pembayaran terlebih dahulu sebagai tanda jadi.
“Saya merasakan betul bagaimana suasana batin jamaah yang menanti kehadirannya, tapi ternyata ia datang setelah acara bubar. Yang aneh, di beberapa media massa online ia beralasan tidak mau ceramah karena ada kampanye Calon Gubernur Banten. Padahal memang dia yang telat. Makanya sebagai sesama muslim saya pribadi mengingatkan dia agar introspeksi diri dan beristighfar kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, khawatir karena sibuk shooting dan ceramah kesana kemari buat orang lain, dirinya khilaf, sehingga harus banyak introspeksi diri dan Istighfar” Harap mantan Walikota Tangerang 2 periode yang dikenal dekat dengan kalangan ulama ini.
Di beberapa media Ustadz Solmed memang beralasan bahwa alasan lain kegagalannya ceramah akibat dari panitia yang tidak jelas memberi petunjuk arah lokasi acara Isra Mi’raj, “Saya tanya berapa lama jarak dari Cilegon Barat ke lokasi acara? Panitia sebut hanya 3 km (+-10 menit). Ternyata dari keluar tol Cilegon Barat saya harus menempuh perjalanan hampir dua jam, wajar kalau saya sampai jam 00.00-an malam” Bela Solmed sebagaimana dikutip okezone.com.
Alasan Solmed dibantah oleh panitia, Iyus, bahwa hal tersebut memang murni kelalaian Solmed. Bahkan melalui stafnya ia malah meminta tambahan pembayaran sebelum ceramah, sehingga terjadi negosiasi yang cukup lama, padahal jamaah sedang menunggu. Sampai jamaah kecewa dan bubar akhirnya Solmed tidak jadi ceramah. “Dia malah mengada-ada dengan menuding ada kampanye segala, emang kampanye apaan? Pilgub aja belum dimulai, bahkan calon-calon aja belum ada yang resmi. Kalau ada Bapak H. Wahidin Halim dan Pandji Tirtayasa dan banyak tokoh Banten hadir, itu memang diundang panitia, kapasitasnya sebagai undangan, sama saja dengan Ustadz Solmed. Hanya bedanya Pak WH hadir tepat waktu dan memberi sumbangan buat masjid, sedangkan Ustadz Solmed sudah telat dan gagal ceramah malah dibayar. Ini ironi.” Tegas aktivis masjid di Kecamatan Cinangka ini.
Sampai berita ini diturunkan, kelanjutan kasus tersebut belum jelas arah penyelesaiannya. Informasi yang ada, beberapa perwakilan masyarakat Pasauran Cinangka Serang akan terus mengejar Ustadz Solmed untuk minta pertanggungjawaban serta minta kembalikan uang yang telah dibayar untuk kepentingan pembangunan masjid. “Iya lah, kita akan kejar. Masa gak ceramah tapi uang bayarannya diambil, lebih baik buat sumbangan masjid”. Tambah Iyus.