Beranda News

Dampak Corona, 3.729 Pekerja di Kota Tangerang Diminta Daftar Kartu Prakerja

Dampak Corona, 3.729 Pekerja di Kota Tangerang Diminta Daftar Kartu Prakerja
Arief Minta 3.729 Pekerja Terdampak Corona di Kota Tangerang Daftar Kartu Prakerja. Foto Pelitabanten.com (Ist)

, Pelitabanten.com — Total 3.729 orang yang terdampak Corona atau di kota Tangerang diminta mendaftar kartu Prakerja.

Jumlah tersebut berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, terdapat 54 perusahaan dengan perincian pekerja yang di-PHK sebanyak 3.042 orang yang dirumahkan sebanyak 687 orang.

Karna dampak tersebut, Tangerang Arief R Wismansyah, mendorong perusahaan-perusahaan dan para pekerja yang terdampak Covid-19 untuk mendaftar Kartu Prakerja.

Kita sedang berkoordinasi juga dengan Disnakertrans Provinsi Banten dan RI kaitan permohonan untuk Kartu Pra Kerja yang mampu meringankan masyarakat kita yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja,” jelas Walikota yang ditemui di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (9/4/2020).

“Jadi kita minta informasinya lebih terbuka kepada masyarakat sehingga mereka bisa langsung mengakses pendataan yang dilakukan oleh provinsi dan juga pusat,” sambungnya lagi.

Mengantisipasi akan bertambahnya jumlah pekerja yang dirumahkan atau di PHK, Kota Tangerang telah menyiapkan anggaran senilai 138 miliar rupiah dimana salah satunya untuk jaring pengaman sosial.

“Sementara ini kita menyiapkan jaring pengaman sosial, jadi terdampak Covid-19 termasuk yang kena PHK dan lain sebagainya sudah terus didata dan nantinya akan kita berikan bantuan,” papar Walikota.

“Ini terus kita evaluasi terakhir sampai 138 miliar rupiah, karena kita masih belum dapat konfirmasi kaitan bantuan yang diberikan oleh nantinya,” imbuhnya.

“Karena kemarin informasinya pemerintah pusat baru memberikan untuk yang Jakarta. Untuk wilayah Bodetabeknya ini kita masih menunggu informasi,”.

Perihal persiapan langkah-langkah yang akan diambil Kota Tangerang terkait PSBB di DKI Jakarta, Arief mengaku telah berkoordinasi melalui dengan Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Banten dan seluruh kepala daerah di Jabodetabek.

“Bagaimana menyamakan persepsi menyelaraskan langkah-langkah yang akan dilakukan karena yang pasti akan berdampak ke daerah penyanggah ibukota termasuk Kota Tangerang. Jadi prosesnya sampai saat ini masih kita persiapkan,” tandasnya.