SERANG, Pelitabanten.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi Banten turut serta mengkampanyekan seruan berita hoax kepada masyarakat Banten, di halamanan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten di Jalan Syech Nawawi Al – Bantani No.07, Kelurahan Banjar Agung, Kota Serang, Banten. Jumat (16/03/2018).
Turut hadir IPTU Karman, Kepala BPBD Banten, Drs H.Sumawijya, M.SI, serta Kadal Ops BPBD Banten Giman, S.St.
Dalam 2 tahun terakhir, Indonesia semakin akrab dengan bencana, menghadapi hal tersebut, staff BPBD Provinsi Banten Darmidi, S.Sos, M.Si., mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menanggapi banyaknya berita dan foto-foto yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya baik melalui media sosial maupun media elektronik lainnya, masyarakat harus semakin pandai memilah berita, mana yang benar mana yang berita hoax (bohong). Kemajuan teknologi menjadikan informasi cepat menyebar ke seluruh belahan dunia.
Maraknya berita hoax yang menyebar saat terjadi bencana, menjadi keprihatinan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, seperti belum lama ini terjadi gempa di Kabupaten Lebak Banten yang berskala 6,1 SL dengan maraknya di medsos dengan adanya gempa susulan dengan 7,5 SL yang membuat masyarakat menjadi resah.
Sistem informasi dan komunikasi penanggulangan bencana sudah jelas dan dapat dilihat ketika ada informasi yang benar dan fakta kebenaranya bukan berita Hoax seperti yang bermunculan.
“Banyak berita dan foto-foto kejadian bencana di Kabupaten Lebak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenerannya baik melalui media sosial maupun media elektronik lainnya, maka kami sampaikan agar lebih bijak, lebih hati-hati, lebih teliti, lakukan cek and recek kebenarannya dan kami himbau mendapatkan berita dari acount resmi yang dapat dipercaya,” ungkap Darmidi.
Lebih lanjut, Darmidi, Staff BPBD Provinsi Banten menuturkan, semoga masyarakat Banten agar dapat lebih cerdas untuk menyikapi tentang berita-berita yang banyak beredar di media sosial (Medsos) dan jangan langsung menelannya mentah-mentah begitu saja, tetapi harus dapat lebih berpikir serta mencari informasi yang benar dan akurat dari sumbernya yang bertugas langsung pada bidangnya,” tuturnya. (Ajis)