- Advertisement -
PENGUMUMAN KPPS KPU Pandeglang 2024
Beranda News

Bertani di Tengah Perkotaan Tak Perlu Biaya Banyak, Simak Disini?

Bermodal Rp 100ribu Asriyah Lakukan Urban Farming. Foto Pelitabanten.com (Ist)
- Advertisement -

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Bertani di perkotaan atau petani urban telah menjadi tren di masyarakat belakangan ini. Hadirnya pandemi Covid-19 mungkin menjadi salah satu alasannya.

Beberapa masyarakat memanfaatkan waktu di rumah saja dengan bercocok tanaman, entah tanaman hias atau tanaman produktif.

Salah satu petani urban ialah Asriyah, Juara I Lomba Video Berkebun tingkat Kota Tangerang, yang juga warga RT 005 / RW 01 Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang yang mulai bercocok tanam di teras atap rumahnya sejak awal pandemi Covid-19 tahun 2020.

- Advertisement -

“Waktu awal pandemi kita diminta untuk di rumah saja, ya. Jadi, untuk menghabiskan waktu kita coba bercocok tanam di atas atap rumah sambil berjemur. Untuk tanaman awal kita coba tanaman yang mudah dengan media tanah, seperti cabai dan kangkung,” ucap Asriyah.

Tidak memiliki bekal dalam bercocok tanam, Asriyah dan suami mengandalkan mesin pencarian dan media sosial YouTube untuk belajar bercocok tanam. Sampai akhirnya, ia dan suami telah menemukan ramuan untuk tanaman – tanaman yang ia miliki.

“Setelah melihat di YouTube, kita dapet ide untuk beralih dari media tanah ke media hidroponik. Akhirnya kita coba memanfaatkan paralon bekas untuk jadi wadah tanaman hidroponik. Lalu setelah ulik sana, ulik sini, ternyata cairan yang bagus untuk tanaman hidroponik atau di tanah adalah AB Mix,” ujarnya.

Asriah melanjutkan, dengan cairan yang ia gunakan, tanaman menjadi lebih subur dan segar. “Kalau dulu tanaman sudah berbunga, tapi kebanyakan rontoknya, sehingga yang menjadi buah sedikit, contohnya saja cabai. Namun, sekarang Alhamdulillah, cabai, melon, tomat dan paprika tumbuh sehat dan segar,” lanjutnya.

Bagi masyarakat yang ingin memulai bercocok tanam di pekarangan rumah, Asriyah, mengatakan, tidak perlu biaya yang besar, cukup dengan biaya kurang dari Rp 100 ribu saja.

“Biaya awal, mungkin di bawah Rp 100 ribu sudah cukup ya, untuk beli media tanam, polibag sama bibit. Kalo mau coba pake cairan AB Mix juga boleh. Saat ini keperluan untuk bercocok tanam juga mudah ditemukan dan dibeli di toko online,” kata dia.

Dengan biaya yang cukup terjangkau, Asriyah mengajak kepada masyarakat Kota Tangerang dan Ibu Rumah Tangga (IRT) lainnya untuk bersama – sama bercocok tanam di pekarangan rumah masing – masing.

“Ayo untuk ibu – ibu, kita coba bercocok tanam, selain untuk mengisi waktu luang, bercocok tanam juga bisa mendekatkan kita dan anggota keluarga dengan menanam bersama, dan juga hasilnya bisa dimasak untuk keluarga,” ajak Asriyah.

- Advertisement -
Exit mobile version