
LEBAK, Pelitabanten.com– Timun suri salah satu buah yang sering dicari selama bulan Ramadan. Di Kabupaten Lebak, Banten, ada satu desa penghasil timun suri yang omzetnya jutaan rupiah.
Lokasinya berada di Desa Banjarsari, Warunggunung, Lebak, Banten, mayoritas warga di sana berprofesi sebagai petani. 2,5 bulan menjelang bulan Ramadan, mereka akan mengganti jenis tanaman dari padi menjadi timun suri.
“Iya kami semua di sini setiap tahun menanam timun suri. Kira-kira 2,5 bulan sebelum Ramadan (menanam). Panen itu seminggu sebelum Ramadan,” kata salah satu petani di Kampung Citundun, Desa Banjarsari, Supendi dilansir pada detikcom di lokasi, Jumat (8/4/2022).
Dia mempunyai lahan sekitar 500 meter. Setiap dua hari sekali, lahan garapannya itu bisa panen sebanyak 50 kilogram timun suri.
“Misalnya, tengkulak mintanya satu kwintal (100 kilogram) nanti dicampur ada yang tua ada yang muda (timun suri). Dari saya 50 kilogram dari temen 50 kilogram, borongan kalau di sini,” tuturnya.
Untuk satu kilogram timun suri, dia menjual kepada tengkulak seharga Rp 3.500 per kilogram. Keuntungannya sekitar Rp 100 ribu setiap dua hari.
“Alhamdulillah berkah setiap bulan Ramadan. Keuntungannya Rp 100 ribu atau Rp 50 ribu yang panen dua hari sekali. Kalau keuntungan totalnya (selama Ramadan) bisa mencapai Rp 1 jutaan lebih,” ungkapnya.
Daud Rizal, Kepala Desa Banjarsari, Kecamatan Warunggunung mengatakan sudah menjadi tradisi warga Kampung Citundun setiap tahunnya menjelang bulan Ramadhan menanam Timun Suri. Menurutnya tradisi tersebut dapat menggeliatkan ekonomi masyarakat.
“Perlu diapresiasi masyarakat yang mau bangkit dan menumbuhkan ekonomi desa. Peluang Timun Suri di saat bulan Ramadhan adalah peluang yang sangat tinggi. Pemerintah Desa Banjarsari akan selalu mendukung terutama dalam fasilitas pemasaran demi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik untuk masyarakat“, pungkas Jaro Daud sapaan akrabnya. (MIR)