KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Puluhan warga perumahan Taman Jaya yang berlokasi di Kelurahan Cipondoh Makmur Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang melakukan aksi protes atas pembangunan kios diwilayahnya.
Pasalnya bangunan kios yang rencananya akan digunakan untuk berdagang tersebut merupakan tanah Fasum dan dinilai warga mengganggu penguna jalan.
Dalam aksi puluhan warga tersebut membentangkan spanduk penolakan yang bertuliskan ‘Kami warga taman jaya menolak keras fasilitas umum (fasum) dijadikan Kios ! Demi demokrasi kami minta agar segera diadakan pemilihan RT/RW 011 di Taman Jaya secepatnya’ Pada Jum’at (11/10/2019) Sore.
Warga menuding pembangunan kios tersebut dilakukan oleh salah seorang ketua Rukun Warga (RW) yang saat ini sedang menjabat guna untuk keuntungan pribadi.
Seperti yang di ungkapkan peserta aksi yang merupakan warga penghuni perumahan tersebut bernama Dahyar (50) dirinya bersama puluhan warga sudah cukup bersabar dengan ulah dan kelakuan ketua RW 011 itu.
“Masalah warga taman jaya itu sudah cukup lama dan banyak dengan oknum ketua RW disini, kami melakukan protes ini khusus mempermasahkan pendirian kios yang di buat di pinggir jalan yang merupakan fasilitas umum,” terang Dahyar warga perumahan Taman Jaya di RT 01 RW 011 itu.
Warga mengaku sudah cukup bersabar dengan setiap permasalahan yang terjadi dilingkungan, bahkan beberapa warga sudah beberapa berusaha menyelesaikan masalah pendirian kios tersebut secara baik-baik, namun tidak membuahkan hasil.
“intinya warga meminta bangunan kios di pinggir segera di bongkar, kesabaran kami sebagai warga sudah habis pak atas kelakuan oknum RW kita, sering warga di intimidasi, warga ditakut-takuti dengan preman suruhannya, dia (RW) mentang-mentang anggota TNI aktif,”kata warga.
Sementara dilokasi aksi Kepala Kelurahan Cipondoh Makmur Boyke Urif berusaha memediasi warga yang menggelar aksi untuk bersabar, pihaknya berjanji akan membantu memfasilitasi warga untuk dapat menyampaikan aspirasinya, diketahui bahwa fasos fasum yang ada di perumahan taman jaya belum di serah terimakan dan masih milik pengembang.
“Diperumahan Taman Jaya ini seratus persen murni masih milik pengembang, kami dari pihak pemerintah sudah sering mencoba jembatani namun sampai saat ini masih sulit, dan warga juga sulit menemui orang yang punya kebijakan,” Kata Boyke.
“Semoga permasalah ini cepat selesai dan ada solusi yang terbaik bagi semua,”Pungkasnya.