KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Sebagai anggota dari 100 daerah Smart City di Indonesia, Kota Tangerang terus mengembangkan tata kota dan pemerintahannya menuju kota pintar. Kota Tangerang pun menjadi satu diantara 32 kota yang masuk dalam penilaian ajang Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2019.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah pun berkesempatan memaparkan materi Smart City untuk Penilaian Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2019, di Ruang Tangerang LIVE Room, Senin (23/9/2019).
“Jadi kita memaparkan apa yang sudah diimplementasi dan kerjakan dalam menciptakan Kota Tangerang sebagai kota cerdas,” ujar Walikota.
Arief melanjutkan, untuk masuk dalam penilaian RKCI terdapat beberapa indokator yang harus dipenuhi diantaranya smart environment, smart people, smart economy, dan smart infrastructure.
“Mudah-mudahan melalui kegiatan peratingan ini kita mendapat masukan apa yang masih harus kita perbaiki dan sempurnakan agar masyarakat merasa lebih nyaman dan mudah ketika hidup dan tinggal di Kota Tangerang,”imbuhnya.
“Penerapan Smart City di Kota Tangerang dikelola dan dikoordinasikan oleh Dinas Kominfo dan beberapa SKPD untuk teknisnya serta bekerjasama dengan kepolisian, PLN, dan lainnya ini yang sedang kita kolaborasikan,”
sambung orang nomor satu di Kota Tangerang itu.
Arief juga mengatakan, bahwa Kota Tangerang tidak mempermasalahkan hasil akhir yang akan diperoleh, sebab menurutnya apa yang sudah baik dan mana yang harus dikembangkan itu yang harus dikejar.
Sementara itu, RKCI 2019 merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengembangkan sistem Garuda Smart City Framework yang terbagi dalam tiga dimensi yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.
“RKCI ini diselenggarakan dua tahun sekali dan ini yang ketiga kalinya, jadi tiap dua tahun sekali kita lihat bagaimana perkembangan kota-kota di Indonesia dalam memberikan layanan untuk masyarakatnya. Sekaligus ajang untuk setiap kota saling belajar,” papar Rifda Marwa Ufaira selaku Tim Assesor RKCI 2019.
Lebih lanjut, Rifda menjelaskan bahwa riset rating kota cerdas bertujuan untuk memetakan kondisi di masing-masing daerah. Harapannya, riset tersebut menjadi acuan dan inspirasi bagi daerah di Indonesia untuk meningkatkan kualitasnya. Rifda pun mengapresiasi sistem aplikasi yang saling terintegrasi di Kota Tangerang.
“Dari yg dipaparkan oleh Pak Walikota tadi tidak hanya dari programnya yang terintegrasi tapi juga proses dan orangnya dalam hal ini stakeholder, jadi tidak hanya top down tapi bottom up, bagaimana masyarakat menjadi subjeknya dan dinas-dinas hanya menjadi fasilitator atau pendukung untuk pengembangan masyarakat itu sendiri,” tandasnya.