Beranda News

Ali Rohmadin Alumni HMI Mengubah Pekarangan Menjadi Ketahanan Pangan

Sahal Farm merupakan gagasan memanfaatkan pekarangan untuk dijadikan ketahanan pangan, Ali Rohmadin Alumni HMI pada Senin (27/10/2025).
Sahal Farm merupakan gagasan memanfaatkan pekarangan untuk dijadikan ketahanan pangan, Ali Rohmadin Alumni HMI pada Senin (27/10/2025).

SERANG, Pelitabanten.com– Ali Rohmadin Alumni HMI merubah pekarangan rumahnya dimanfaatkan untuk menanam cabai, tomat, kangkung, dll. Gerakan ini bertujuan sebagai Ketahanan pangan keluarga dan ketersediaan bahan pokok keluarga.

Diketahui bahwa ketahan pangan bukan hanya menyangkut ketersediaan produksi, tetapi juga distribusi dan keterjangkauan harga. Inflasi sering dipicu oleh kenaikan harga pangan. Jika pasokan beras, cabai, bawang merah, dan komoditas lain terjaga, maka stabilitas ekonomi daerah bisa lebih terkendali.

Langkah nyata yang dilakukan Ali Rohmadin antara lain “Merubah Halaman Menjadi Pangan” Ia memberi nama Sahal Farm yaitu menanam Cabai, Tomat, Kangkung, dll, terletak di Desa Sangiang, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Pada Senin (27/10/2025).

Ali Rohmadin melirik halaman rumahnya untuk dimanfaatkan menjadi area kebun sebagai perlawanan untuk menekan inflasi yang terus naik. Dengan adanya gerakan menanam dipekarangan rumah, kita mampu menekan agar inflasi turun dan tidak naik. Sehingga harga pangan semakin stabil dan tidak melonjak harganya.

“Selain itu juga untuk memberikan motivasi atau untuk mendorong masyarakat agar ikut serta memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka untuk dimanfaatkan sebagai tanaman kebun untuk kebutuhan pangan sehari-hari maka hasil panennya bisa dinikmati sendiri,” ujarnya.

Ali juga menginginkan Ketahanan pangan di Desa Sangiang perlu dilakukan pembinaan dan pendekatan yang menyeluruh oleh pihak Pemerintah dari hulu ke hilir, baik dengan Penyuluhan, pemberian bibit gratis maupun Pupuk gratis atau pupuk subsidi dan terjangkau oleh masyarakat.

Ditambah dengan adanya Aturan penggunaan Dana Desa (DD) untuk BUMDes ketahanan pangan diatur dalam Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kepmendesa PDT) Nomor 3 Tahun 2025 yang mewajibkan alokasi minimal 20% Dana Desa untuk program ini, dengan BUMDes menjadi pelaksana utama atau melalui lembaga ekonomi masyarakat lainnya, bukan tidak mungkin BUMDes memberikan Bibit dan Pupuk ke warga, kemudian warga menjual hasilnya ke Koperasi Desa Merah Putih atau BUMDes,” ungkap Ali.

Selain itu, Ali juga menginginkan dilingkungan nya ada Perkebunan Tanaman edukasi yang disiapkan pemerintah, melihat banyak nya TK, PAUD dan MI di wilayah nya, agar generasi berikutnya peduli akan menanam tanaman demi menekan inflasi dan mewujudkan Serang Bahagia.

Ditempat yang sama Sahal Rohmadin putranya, berkeinginan membagikan bibit cabainya ke teman sekelasnya yang saat ini duduk di kelas 1 MIN 4 Serang, “Ayah bibit Cabai Kita kan banyak, boleh ga di bagikan ke temen-temen sekolah,” ujar Sahal.

Ali pun menyetujui keinginan Sahal, nanti kita agendakan dan komunikasikan dengan pihak sekolah, karena berbagi merupakan tindakan untuk melatih dalam bersosial sejak dini, dan melatih prinsip “apa yang kita tanam itu akan kita panen dikemudian hari”, pungkasnya. (MIR)