TANGERANG, Pelitabanten.com – KH Abuya Muhtadi Dimyathi Al-Bantani, Ulama ahlusunnah wal jama’ah asal Cidahu, Pandeglang, memiliki harapan besar terhadap provinsi Banten, agar dapat dipimpin oleh seseorang yang memiliki komitmen tinggi dan amanah. Abuya Muhtadi mengatakan kriteria seorang pemimpin amanah tersebut ada pada diri Wahidin Halim.
Abuya Muhtadi dikenal sebagai ulama Mufti Asy-Syafi’iyyah karena sudah mengkhatamkan dan menguasai 4 Kitab pedoman Muta’akhkhirin As-Syafi’iyyah ini, berharap agar Wahidin Halim dapat memimpin Banten dan menjadi Gubernur Banten. Bagi Abuya Muhtadi, WH sudah tidak diragukan lagi akan kemampuannya dalam memimpin pemerintahan daerah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ulama Nasionalis Abuya Muhtadi saat pengajian para kyai dan ulama se Banten, serta para santri di Pondok Pesantren Desa Lukun, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Serang pada hari Senin (14/3/2016).
Abuya Muhtadi, putra sulung ulama kharismatik Banten mendiang Abuya Dimyati, di Cidahu, Kecamatan Cadasari, Pandeglang, juga berpesan kepada Wahidin Halim yang saat itu diundang oleh tuan rumah pondok pesantren setempat, agar dapat memberantas peredaran narkoba di Banten. Selain itu, Abuya Muhtadi juga memiliki harapan agar WH dapat memajukan dunia pendidikan dan dunia pesantren, baik untuk santri dan para pengajarnya di Banten. Seperti yang dilakukan oleh WH saat memimpin Kota Tangerang selama dua periode, telah memajukan dunia pendidikan.
Merespon atas harapan yang disampaikan oleh Abuya Muhtadi, Wahidin Halim mejelaskan bahwa konsep Kota Akhlakul Karimah yang telah menjadi trademark Kota Tangerang atas gagasan Wahidin Halim, terkadang sering dianggap dan disalahartikan sebagai bentuk penerapan syariat Islam.
“Saat itu, Saya banyak didatangi media Internasional terutama dari Barat, yang mempertanyakan soal konsep Akhlakul Karimah, dan Perda 7 dan 8 tentang pelarangan peredaran miras dan prostitusi. Saya jelaskan kepada mereka, sampai mereka mengerti”. Tegas Wahidin Halim.
Saat kepemimpinan Wahidin Halim menjabat sebagai Walikota Tangerang, Perda 7 dan 8 tentang peredaran miras dan prostitusi dapat dikatan fenomenal. Karena saat itu banyak ditentang dari berbagai kalangan, namun saat ini banyak diikuti dan diterapkan di seluruh daerah di Indonesia.
Lebih lanjut WH menjelaskan, konsep Akhlakul Karimah dijadikan sebagai motto Kota Tangerang hingga saat ini. Hal tersebut didasari karena masyarakat kota Tangerang merupakan masyarakat yang agamis, dengan jumlah mayoritas muslim terbanyak, begitu juga dengan Banten.
“Saya menerapkan motto Akhlakul Karimah, karena warga Tangerang agamis dan dinamis. Aplikasi yang paling sederhana dari Akhlakul Karimah adalah , berbuat baik terhadap lingkungan serta sesama manusia, misalkan lihat sampah di jalan masukin ke tong sampah aja, itu sudah akhlak mulia, aparatur pemda melayani dengan baik warganya, ya itu akhlak mulia”, ujar WH.
Di akhir sambutannya, Wahidin Halim juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Abuya Muhtadi yang selama ini memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk maju pada Pilkada Banten 2017. “Sudah banyak tokoh Agama yang khususnya para Kyai di Banten yang siap mensupport saya, termasuk Kyai Uci di Cilongok, yang terkenal saklek sama pejabat. Alhamdulillah beliau juga selalu memberi dukungan dan terutama doa nya” Tegas Wahidin Halim.