DPD GPPMP 14 Februari 1946″ Banten, Ziarah dan Tabur Bunga Di Makam Bernard Wilhelm Lapian TMP Kalibata

DPD GPPMP 14 Februari 1946
Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Banten "Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih ( DPD GPPMP) 14 Februari 1946", ziarah dan tabur bunga di makam Pahlawan Nasional Residen Manado Bernard Wilhelm Lapian, di TMP Kalibata,(Dok Ist)
- Advertisement -

TANGERANG SELATAN, Pelitabanten.com  – Menghormati para pahlawan bangsa sudah menjadi keharusan bagi para generasi muda, karena berkat perjuangan mereka para generasi muda dapat menikmati arti kemerdekaan yang sekarang sama – sama kita rasakan.

Hal inilah yang dilakukan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Banten “Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih ( DPD GPPMP) 14 Februari 1946”, dengan melakukan ziarah dan tabur bunga di makam Pahlawan Nasional Residen Manado Bernard Wilhelm Lapian, di TMP Kalibata, Jl Raya Kalibata RT.14/01, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Senin (14/02/2022.) lalu.

Selain ke makam pejuang asal Sulawesi Utara itu, DPD GPPMP 14 Februari 1946 Prov Banten, sebelumnya juga mengikuti kegiatan ziarah dan tabur bunga ke makam Daan Mogot di TMP Taruna dan Taman Makam Pahlawan Seribu.

- Advertisement -

Dalam kegiatan tersebut hadir berbagai komponen dan eksponen barisan pro Merah Putih diantaranya, Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih (GPPMP) 14 Februari 1946, Depinas Gerakan Perempuan Merah Putih Indonesia (GPMPI), Komando Penegak Merah Putih (Kogamtih), Gerakan Angkatan Muda Merah Putih (Garda Merah Putih), Gabungan Pengusaha Merah Putih Indonesia (Gapempi), juga keluarga pejuang Merah Putih 14 Februari 1946.

Selain itu juga hadir, Tim Garnisun Ibukota Benny Rhamdani, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang juga Wakil Ketua Dewan Pakar DPP GPPMP, Ketua Umum DPP GPPMP Jeffrey M Rawis,SE, Sekjen DPP GPPMP Tedy Matheos, Ketua GPPMP DPD Prov Banten Roy Bix Moningka, Ketua Harian GPPMP Prov Banten Jelly AL Goni, Bendahara GPPMP DPD Prov Banten Jullia Tairas, Sekertaris GPPMP DPD Prov Banten Denny Tanod, Wakil Ketua Indra Kusumarini, Tresna Rosita Rossy.

Jelly AL Goni Ketua Harian DPD GPPMP 14 Februari 1946 Jelly mengatakan, ini merupakan bukti bahwa kita sangat menghormati perjuangan dan jasa para pahlawan yang sudah berjuang baik harta benda, darah dan nyawa pun dipertaruhkan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia yang saat ini kita rasakan bersama.

Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Banten “Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih ( DPD GPPMP) 14 Februari 1946”, melakukan ziarah dan tabur bunga di makam Pahlawan Nasional Residen Manado Bernard Wilhelm Lapian, di TMP Kalibata,(Dok Ist)

” Ziarah dan tabur bunga yang kami laksanakan karena di tahun 2022 ini, memasuki usia ke 76 tahun pertempuran heroik yang terjadi di tanah Sulawesi Utara saat itu, yaitu Peristiwa heroik Merah Putih 1946 , ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa, keberanian Residen Manado Bernard Wilhelm Lapian, Letnan Kolonel Charles Choes Taulu dan Sersan SD Wuisan menggerakkan pasukannya untuk mengambil alih markas militer yang dikuasai Belanda dan ini sangat fenomenal bagi kami generasi muda sekarang ini.

Jelly juga menceritakan kembali bagaimana perjuangan rakyat Sulawesi Utara setelah satu tahun kemerdekaan Indonesia yang di Proklamasikan Presiden Ir Soekarno.

Bahwa peristiwa Heroik di tanah Manado dikenal dengan peristiwa Peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946 di Sulawesi Utara, dimulai dengan penyerbuan markas militer Belanda yang berada di Teling, Manado dengan melibatkan berbagai unsur dari himpunan rakyat Sulawesi utara.

“Kalau di wilayah lain terjadi pertempuran heroik seperti Hari Pahlawan 10 November 1945 di Surabaya, Bandung Lautan Api 23 Maret 1946 di Bandung, Pertempuran ‘Medan Area’ di Sumatera Utara, Palagan Ambarawa di Jawa Tengah dan Serangan Umum di Yogyakarta,” katanya.

Kejadian di Sulawesi Utara, terjadi dimana pasukan KNIL dari kalangan pribumi, barisan pejuang, dan laskar rakyat berusaha merebut kembali kekuasaan atas Manado, Tomohon, dan Minahasa yang ditandai pengibaran bendera merah putih di atas gedung tangsi militer Belanda.

“Ini adalah peristiwa bentuk perlawanan rakyat Sulawesi Utara untuk mempertahankan kemerdekaannya serta menolak atas provokasi tentara Belanda yang menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 hanya untuk beberapa pulau saja,” ungkapnya.

Jelly Al Goni menegaskan bahwa, organisasi GPPMP 14 Februari 1946 khususnya DPD Provinsi Banten sudah jelas garisnya yaitu tetap mempertahankan NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tinggal Ika, dan kami siap menjadi garda terdepan untuk membumi hanguskan gerakan – gerakan Radikalisme dan separatisme yang ingin merongrong bangsa dan negara Indonesia.

“Mari kita jaga dan tegakkan Merah Putih di “Bumi Nyiur Melambai” Sulawesi Utara, yang merupakan daerah pertama di luar Jawa yang menegaskan dan sepakat bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ” tegas Jelly.

Ia mengatakan, ziarah dan tabur bunga, ini adalah bentuk penghormatan kita kepada para pejuang kusuma bangsa yang tersebar di seluruh tanah Air Indonesia. Kami sebagai pitra Sulawesi Utara, tentunya sangat bangga , karena banyak putra dari Tanah Sulawesi Utara ikut berjuang meraih kemerdekaan Bangsa Indonesia, yang mana, puncak perjuangan itu saat Pertempuran Heroik 14 Februari 1946.

Ditambahkannya bahwa kenangan perjuangan beliau – beliau itu selalu terpatri didalam sanubari generasi muda Sulawesi Utara hingga saat ini, dimana untuk mengenang seluruh jasa para pahlawan dalam insiden merah putih di Manado, telah berdiri monumen BW Lapian dan Ch Ch Taulu di Jl Raya Kawangkoan – Tampaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara yang diresmikan pada 30 November 1987.

“Syukurlah, organisasi GPPMP juga turut hadir disaat acara ziarah dan tabur bunga di Makam Pahlawan Daan Mogot di TMP Taruna No.29, RT.001/RW.001, Sukaasih, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Rabu (26/1/2022) yang mana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kedua kanan) melakukan tabur bunga saat upacara ziarah di TMP Taruna tersebut.” tutupnya.

- Advertisement -