Beranda Musik

Lirik Lagu Ijuk – Iyeth Bustami

Pelitabanten.com – Lagu Ijuk yang dibawakan oleh Iyeth Bustami belum kehilangan daya tariknya hingga kini. Bagi Anda yang mencari lirik lagu ijuk ijuk, kami akan membahas mulai dari latar belakang lagu, arti lirik.

Latar Belakang Lagu

Lagu Ijuk dirilis pada tahun 2003 oleh Iyeth Bustami dalam album “Zapin Dut”. Lagu ini diciptakan oleh Armadiraga (atau “Armadi Raga” dalam beberapa sumber) yang mengusung nuansa Melayu dan dangdut.

Mengapa Judul “Ijuk”?

Kata “ijuk” dalam lagu ini tidak merujuk secara harfiah pada serabut ijuk (serat dari pohon aren yang sering digunakan sebagai atap rumah tradisional), melainkan sebagai metafora perbandingan kualitas, keaslian, atau kejujuran. Misalnya di bagian lirik: “Yang mana rambut bila bersanding ijuk / Beras taklah sama putih…”

Istilah ini dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang kurang baik, atau yang tampak samar, tidak sejelas yang diharapkan. Dengan demikian, judul “Ijuk” menjadi simbol kekecewaan dan pengkhianatan dalam hubungan yang diceritakan oleh lagu.

Berikut ini adalah Lirik Lagu Ijuk – Iyeth Bustami

Yang mana rambut bila bersanding ijuk
Beras taklah sama putih
Yang mana padi mana ilalang
Hampir tak dapat dibedakan
Bualan dan kasih sayang

Kukira sirih akan bertemu pinang
Suci kapur kau sajikan
Mengapa getah damar kau bawa
Menjadi kaca beling berbisa
Kaulah penyebabku luka

Ho-o-oo-ooo
Ha-a-aa-aaa

Niatku mendulang intan
Tapi kuterdulang angin
Suaramu
Yang berbisik-bisik sayang
Yang berkata rindu kepadaku

Kupinta hidup serumah
Satu atap sah menikah
Kau tak mau
Malah kau putus-putuskan
Tali kasih sayang
Kepadaku

Kau kusangka bulan, sayang
Yang dapat kugenggam, sayang
Rupanya kau bintang nan jauh
Tak mungkin dapat kusentuh

Kukira sirih akan bertemu pinang
Suci kapur kau sajikan
Mengapa getah damar kau bawa
Menjadi kaca beling berbisa
Kaulah penyebabku luka

Ho-o-oo-ooo
Ha-a-aa-aaa

Niatku mendulang intan
Tapi kuterdulang angin
Suaramu
Yang berbisik-bisik sayang
Yang berkata rindu kepadaku

Kupinta hidup serumah
Satu atap sah menikah
Kau tak mau
Malah kau putus-putuskan
Tali kasih sayang
Kepadaku

Kau kusangka bulan, sayang
Yang dapat kugenggam, sayang
Rupanya kau bintang nan jauh
Tak mungkin dapat kusentuh
Tak mungkin dapat kusentuh
Tak mungkin dapat kusentuh

Arti Lirik Lagu Ijuk – Iyeth Bustami

Metafora “rambut bersanding ijuk / beras taklah sama putih”: Menggambarkan pasangan atau janji yang tampak sama baiknya, tapi kenyataannya jauh berbeda.

“Sirih akan bertemu pinang / suci kapur kau sajikan”: Sirih-pinang sebagai simbol penyatuan atau janji suci; kapur sebagai unsur tradisi membawa nuansa tradisional Melayu. Namun kemudian muncul “getah damar kau bawa menjadi kaca beling berbisa” — getah damar yang mulanya jujur berubah menjadi sesuatu yang tajam dan menyakitkan.

Reff: “Niatku mendulang intan / tapi kuterdulang angin”: Harapan besar (intan) berakhir dengan hasil yang kosong (angin).

Bagian “kau kusangka bulan … rupanya kau bintang nan jauh”: Kecewa karena harapan untuk memiliki seseorang yang dianggap dekat ternyata jauh secara emosional.

Secara keseluruhan, lagu ini menggambarkan pengalaman seseorang yang percaya pada janji cinta, namun merasa tertipu dan kecewa yang sesuai dengan banyak pendengar karena tema universalnya.