Dodol Ibu Lilis, Syarat Gotong Royong dan Komersil itu Ada di Kunciran

Dodol Ibu Lilis, Syarat Gotong Royong dan Komersil itu Ada di Kunciran
Pesanan, Dodol Ibu Lilis Warga Kunciran, Pinang Kota Tangerang. Foto Pelitabanten.com

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Masyarakat Betawi pasti tau makanan Dodol, panganan khas hanya ada saat lebaran idul Fitri saat itu.

Bekerja sama aduk dodol juga bisa diartikan sebagai ajang mempererat tali silaturahmi.

Tradisi aduk dodol saat Ramadhan jelang hari raya yang hampir punah ditelan jaman, masih ada di masyarakat Kunciran, Pinang Kota Tangerang, Banten.

Dan hanya ada di Ramadhan, biasanya orang yang mengadakan acara ini mengundang saudara atau tetangga mereka untuk ikut berpartisipasi alias patungan dalam acara aduk dodol.

Serunya bikin dodol diharuskan bergantian mengaduk, saat sedang dimasak di kuwali raksasa. Diisi dengan canda dan tawa diantara mereka karena dibutuhkan waktu lama memasaknya di api kayu.

Bahan pembuatan Dodol itu terdiri dari Tepung beras, santan dan gula aren.

Ibu Lilis warga kunciran pembuat makanan dodol sudah hapal dengan bagaimana mengola dodol menjadi istimewa saat di pesan langganan termasuk para tetangga sekitar nya jelang lebaran.

Dia di bantu kerabatnya Asmuni dan Asep, butuh tenaga laki – laki saat mengaduk dodol di kuwali kata Dia. Rabu, (19/4/2022).

“Saya hampir tiap tahun buat dodol, selain pesanan dari tetangga sekitar ada juga yang orang luar yang pesan,” tutur Lilis di lokasi pembuatan dodol di Kunciran.

Selain dikenal enak dodol buatan ibu Lilis ini jadi simbol masyarakat bahwa lebaran tinggal sebentar lagi. pesanan datang jauh dari hari sebelumnya, bagi mereka yang tidak lupa dengan tradisi masyarakat Betawi.

“Semoga makanan khas Betawi ini trus ada, bisa jadi simbol kerukunan dan gotong royong,” katanya.

“Melestarikan budaya sekaligus ada nilai jual kepada warga yang ingin tetap merasakan makan dodol saat lebaran idul Fitri,” tutur Dia.

Exit mobile version