Beranda Budaya

Chavchay Syaifullah Persembahkan Puisi untuk Ustadz Abdul Shomad

Chavchay Syaifullah Persembahkan Puisi untuk Ustadz Abdul Shomad

Pelitabanten.com – Sosok Ustadz Abdul Shomad sebagai seorang muballigh menyedot perhatian umat Islam dari berbagai penjuru di Tanah Air. Materi ceramahnya yang lugas, fleksibel, kontekstual dan luas keilmuannya menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah yang mendengar ceramahnya.

Banyak kalangan mulai dari akademisi, budayawan, ulama , santri dan umat Islam mengapresiasi metode ceramah dari Ustadz Abdul Shomad. Tidak terkecuali bagi Seniman asal Banten Chavchay Syaifullah.

Chavchay Syaifullah yang menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Banten, menuliskan sebuah karya puisi berjudul ‘ULAMA, KAMI SETIA PADAMU’. Puisi tersebut diabadikan dalam bentuk video tayangan Youtube, dengan judul ‘Puisi untuk Ustadz Abdul Shomad’ yang dipublish oleh Chavchay Syaifullah, berdurasi lima menit lima puluh lima detik (5:55)

Dalam  keterangan video youtube tersebut, Chavchay Syaifullah menuliskan keterangan ‘Puisi yang berjudul “ULAMA, KAMI SETIA PADAMU” ini saya persembahkan kepada ulama yang saya kagumi, yang sedang dicaci maki di media sosial, dipersekusi oleh suatu ormas, dan dideportasi oleh suatu negara. Semoga puisi ini bisa menjadi “sesuatu” untuk Ustadz Abdul Somad. Maju terus Ulama Muda Indonesia!!!

Berikut Puisi ‘ULAMA, KAMI SETIA PADAMU’ karya Chavchay Syaifullah:

di dalam masjid dan surau, kami dengar suaramu

di dalam majelis dzikir dan majelis ilmu, kami dengar suaramu

di lapangan hijau dan di halaman sekolah, kami dengar suaramu

di jalan-jalan yang panas dan menikung, kami dengar suaramu

duhai ulama,

golongan manusia terhormat yang bersuara untuk kebenaran

penyambung perjuangan nabi demi peneguhan wahyu-wahyu ilahi

maka di dalam hari-hari yang bising ini

ulama, kami berdiri bersamamu

ulama, kami ikuti jejak langkahmu

ulama, kami setia padamu

ketika ayat-ayat Allah disiksa dengan cercaan manusia

ulama berdiri di depan memimpin perlawanan

kami pun bergerak

kami siapkan seribu jurus menghadapi musuh-musuh Allah

namun ulama kami memilih jurus damai

kami diperintah menjalankan aksi-aksi damai

kami diperintah menjaga hubungan lintas agama yang harmonis

kami diperintah menjauhi tindakan brutal yang menyengsarakan kaum anak dan perempuan

kami diperintah menjaga gedung-gedung dan fasilitas umum

kami diperintah menjaga keutuhan bangsa dan negara ini

maka aksi-aksi damai pun mengalir seperti air gunung mengalir dalam kebeningan

dari ciamis, puluhan ulama berjalan bersama puluhan ribu umat

mereka berjalan kaki beratus-ratus kilo menuju jakarta

mereka memikul harapan berjuta-juta umat

jalan-jalan aspal yang panas mereka injak dengan sandal jepit

hujan deras dan angin yang dingin mereka tak pedulikan

ayat-ayat Allah telah memanggil mereka untuk bergerak

bergerak demi tegaknya perdamaian seluruh umat manusia

tak ada kelelahan

tak ada kecemasan

tak ada ketakutan

tak ada aksi-aksi brutal

segalanya penuh cinta

segalanya penuh rahmat

segalanya damai dan khidmat

aksi-aksi bela Islam sampai ke dunia

tujuh juta lebih umat manusia berkumpul

membawa perlawanan ulama atas ayat-ayat Allah yang dinista

namun perlawanan ulama adalah perlawanan yang beradab dan berbudaya

ulama dan umat telah bersatu menunjukkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam

tapi apa yang terjadi

semangat damai ulama dan umat dipandang sebelah mata

perlawanan damai dihadapi dengan intrik-intrik gelap dan sesat

sekelompok manusia bersiasat menjatuhkan ulama

merusak nama baik ulama layaknya binatang yang kotor

teror demi teror diterima ulama

kasus demi kasus membelit ulama

langit sejagat terasa mendung

bumi sejagat terasa perih

penerus perjuangan nabi telah dihina bertubi-tubi

ya Allah, Sang Maha Kuasa

ya Allah, Sang Maha Perkasa

kuatkanlah

tegarkanlah

tenangkanlah hati ulama kami

ya Allah, Sang Maha Benar

ya Allah, Sang Maha Adil

tunjukkanlah kebenaran dalam langkah ulama kami

tunjukkanlah keadilan dalam perjuangan ulama kami

duhai ulama

duhai pewaris perjuangan nabi

duhai penjaga agama Allah

duhai penjaga keutuhan bangsa dan negara

ulama, kami berdiri bersamamu

ulama, kami ikuti jejak langkahmu

ulama, kami setia padamu

Banten, 2017.