- Advertisement -
Beranda Budaya

Jelang Hari Kartini, Rafe’i Ali Institute Gelar ‘Ngaos Buku’ Panggil Aku Kartini Saja Karya Pramoedya Ananta Toer

Jelang Hari Kartini, Rafe’i Ali Institute Gelar ‘Ngaos Buku’ Panggil Aku Kartini Saja Karya Pramoedya Ananta Toer
Rena Yulia, Dosen Hukum Untirta (kiri) saat memberikan materi Ngaos Buku Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer didampingi Neng Dara Affiah, Pendiri RAI, Sabtu (15/4/2017)
- Advertisement -

PANDEGLANG, Pelitabanten.com – Jelang peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2017 mendatang, Rafe’ Ali Institute (RAI) yang berlokasi di Kampung Jaha, Desa Sukamaju, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang – menggelar diskusi ‘Panggil Aku Kartini Saja’ karya Pramoedya Ananta Toer.

Acara yang diberi label ‘‘ merupakan agenda rutin Rafe’I Ali Institute, menghadirkan Rena Yulia, Dosen Hukum Universitas Tirtayasa dan dihadiri oleh sejumlah peserta dari berbagai profesi seperti guru, dosen, mahasiswa dan kalangan umum masyarakat sekitar Pandeglang.

Kegiatan “Ngaos Buku’ diharapkan menjadi triger bagi masyarakat Pandeglang untuk lebih bersemangat membedah berbagai persoalan terkait sejarah Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Rena di sela-sela diskusi, “Sangat luar biasa RAI bisa menyelenggarakan kegiatan seperti ini, karena dengan adanya tempat diskusi, contohnya diskusi soal Kartini ini, kita akan termotivasi untuk memabaca, tidak hanya membaca teks, tapi juga memahami konteks sejarah yang mengitarinya,” ujarnya, Sabtu (15/4/2017).

- Advertisement -

Pendiri RAI, Neng Dara Affiah, yang hadir dalam acara diskusi memaparkan jika salah satu tujuan dari RAI ingin memberikan ruang kepada Pandeglang untuk berdialog tentang pengetahuan dan . Dan pada kesempatan kali ini, mengajak membaca dan memahami siapa Kartini, sehingga spiritnya bisa diterapkan di era kekinian.

“Kami membuka siapa saja untuk datang ke sini (red. RAI) dan berdiskusi soal pengetahuan, salah satunya ya, diskusi terkait Kartini ini, sebab selama ini kan kita hanya tahu hari Kartini ini hanya lomba kebaya dan sanggul saja. Padahal Kartini itu tidak hanya soal itu,” katanya.

Dalam sesi dialog, Guru Negeri 8 Pandeglang, Rizki Mulyawan mengungkapkan, kegiatan ini merupakan hal yang jarang terjadi di Kabupaten Pandeglang dan berharap kegiatan tersebut terus dilaksanakan.

“Ini bagus untuk meningkatkan masyarakat di Pandeglang. Selebihnya acara ini sungguh berkualitas,” ungkapnya. ( Sutedja)*

- Advertisement -
Exit mobile version