Beranda Budaya

BERDIRI

BERDIRI
Foto from: doktercantik.com

Pelitabanten.com – Siapakah Wanita yang paling kuat di dunia?

Kalau anda jawab Lisa Rumbewas, masih salah, karena ada yang lebih kuat dari atlit angkat besi kebanggan Indonesia itu. Lalu siapa? Wanita yang terkuat di dunia? Jawabnya adalah Nyonya Meneer, yang telah berdiri sejak tahun 1912. Adakah yang lebih sakti dari Nyonya meneer? Ha ha..

Anekdot di atas bukanlah anekdot baru, bahkan bisa dikatakan anekdot tersebut sudah kuno dan basi. Tak apalah melontarkan anekdot basi, sekedar untuk menggambarkan kondisi diriku yang tengah berdiri di bis kota ini sambil menikmati macet di perjalanan pulang dari kantor ke rumah.

Pengap, gerah, pegal, capek, tapi semua dirangkum dalam satu Kata “Menyenangkan….”. Loh kok menyenangkan? Saya teringat perkataan seorang rekan, bahwa “enak dan tak enak itu relatif, tergantung cara kita memandangnya..” Buktinya, banyak orang kaya raya yang sulit tidur walau di kasur mahal, sedangkan para gelandangan dapat pulas tertidur di emperan toko. Kalau kita main ke tempat pembuangan sampah, barangkali muntah atau menutup hidung rapat agar tak menghirup aroma tak sedap yang membuat perut mual, tapi para pemulung di sana dapat menikmati nasi bungkus sambil bercanda riang dengan keluarga dan sesama pemulung.

Susah makan walau dengan makanan lezat? Toh banyak keluarga menikmati enaknya nasi putih dengan hanya berlauk terasi. Atau jika banyak pasangan menikah berbulan madu ke bali atau ke luar negeri dengan balutan acara yang menyita kocek, seorang rekan malah berbulan madu dari klender ke gunung gede dengan berboncengan sepeda motor dan berbekal nasi bungkus, atau banyak pasangan yang hanya berbulan madu di gubuk bilik mereka yang bolong dan ranjang besi tua yang berderit. Toh mereka juga menikmati dengan gembira.

Atau kalau Anda bilang naik bus yang pengap, sumpek, apalagi sambil berdiri itu tidak menyenangkan? Bagiku itu sebuah kesenangan. Karena  menikmati hidup itu sebuah seni, perlu mengasah ‘rasa’ agar dapat memandang sesuatu dengan sudut yang positif dan menghasilkan sesuatu yang positif.

Anda mau tahu menikmati perjalanan kerja selama 2-3 jam di bis kota? Berikut ini yang dapat kita lakukan:

Pertama, siapkan properti penghancur galau. Kita dapat memanfaatkan MP3 player,game portable atau komik untuk menghalau galau. Tapi menggunakan MP3 player untuk memutar lagu kesayangan, atau membunuh suntuk dengan game atau baca komik bukanlah kebiasaan yang aku lakukan. Akan lebih powerfull jika menggunakan MP3 player untuk memutar rekaman motivasi atau lantunan ayat suci, atau jika kita bisa akses radio, gunakan untuk mengakses informasi atau sharing positif.

Kedua, membaca di bus kota, why not?. Rata-rata sarjana membaca  membaca 30-70 buku bermutu hingga lulus. Ditambah tugas karya akademis atau skripsi, tentu.kalau saja satu jam sehari kita membaca di bis kota, maka satu buku bisa habis dalam seminggu. 52 buku setahun,atau 208 buku dalam 4 tahun. Jika itu terjadi, kita akan memiliki pengetahuan melampaui rata-rata sarjana di Indonesia. Selain itu kualitas dan gairah hidup kita dapat meningkat sebab kita selalu bergaul dengan ilmu yang positif.

Ketiga, siasati dengan mental kreatif. Lalu bagaimana jika bisa kota itu gelap karena perjalanan malam dan lampu bis kota tak tersedia? Siapkan e-book dengan menggunakan gadget kita. Atau, gunakan lampu senter kecil untuk membaca, kalau aku biasa menyediakan lampu senter untuk masuk gua. Untuk yang satu ini, istriku seringkali menyembunyikannya karena malu suaminya dianggap orang aneh.. Ha.. ha..

Keempat, Fokus pada produktifitas. Kalau ada kerjaan kantor yg belum kelar, bis kota bisa juga disulap menjadi kantor pribadiku. Atau, saat ini, agar bisa membuktikan naik bis kota bisa produktif, aku biasakan menulis artikel dengan blackberry-ku agar kelak menjadi sebuah buku yang pertama kali di tulis dengan handphone di bis kota. Launchingnya? Juga akan dilakukan di bis kota.. Doakan ya..

Kelima,  mengobrol dengan sesama penumpang, dan tidurlah kalau memang mengantuk..!!! Mengobrol dengan penumpang sebelah Anda seringkali menuai banyak pengalaman menarik, dan tentunya menambah teman. Lalu kalau mengantuk? Tidur saja, bukankah hal itu berguna untuk kenyegarkan tubuh dan pikiran?!! Tp hati-hati, saat mengobrol atau tidur, tetap waspada dengan barang bawaan Anda, jangan sampai berpindah tangan karena dicopet atau terhipnotis.

Terakhir dan paling penting,  Jadikanlah sebagai  ibadah. Setiap jam, menit, dan detik yang kita gunakan untuk niat ibadah mencari nafkah halal untuk keluarga, maka akan menumpuk pahala buat kita yang menjalaninya. Jadi perjalanan selelah apapun, nikmatilah bersama Tuhan agar kelak bernilai ibadah. Dan jangan lupa berdoa seblum naik bis.

Demikianlah sekilas tips menikmati hidup dengan banyak aneka manfaat. Menyenangkan dan produktif bukan? Buktikanlah…

Oleh: Abdul Latief S Mulyadi, @Bus Primajasa Tj.Priuk-Rangkas. 30 maret 2012.

WTS: Writer Trainer Speaker. Penulis telah menerbitkan beberapa buku dan aktif di pengembangan sumber daya manusia, training public speaking, leadership, managemen, motivasi, dan beragam program lainnya bagi termasuk menyemai pengembangan para pelajar dan mahasiswa di Banten dengan program Early Leadership dan Early Motivaton.

follow twitter: @pondok_harmoni

Instragram : @abdullatiefku & @harmonydailyquotes