KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Diikuti sebanyak 40 peserta dari berbagai kalangan mulai tingkat TK, SD, SMP, SMA dan umum, festival tari daerah yang diselenggarakan CSR TangCity Mall bekerja sama dengan Managemen Eschoda Minggu 21 Januari 2018, mendapat sambutan hangat dan apresiasi dari masyarakat.
Manager sanggar Eschoda, Dodi di sela-sela acara berlangsung mengatakan bahwa dengan mengadakan festival tari daerah ia berharap dapat melestarikan tari tradisional.
Selain itu pihaknya juga ingin mengenalkan kepada masyarakat umum khususnya generasi muda agar dapat mengetahui tari kebudayaan dari daerah lain di Nusantara.
“Selain itu juga kami ingin menjaga agar tetap lestari tari dan budaya yang ada,” ungkap Dodi.
Bukan hanya ini, lanjut Dodi pihaknya sudah melaksanakan even serupa lebih dari 10 kali. Kegiatan ini akan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.
“Peserta yang ikut festival ada 40 kelompok tari se Kota Tangerang yang membawakan tari dari Sabang sampai Merouke,” terang Dodi.
Acara ditutup dengan tari Medley Papua yang ditarikan oleh seluruh peserta festival.
Sementara itu Vivi Mar’atul Qibtiyah, salah satu pelatih tari mengatakan sangat senang dengan adanya festival tari daerah ini.
Menurutnya hal ini dapat menambah pengalaman untuk anak-anak sanggar yang dilatihnya.
Anak-anak yang ikutpun tidak perlu persiapan lama. Hanya satu hari persiapannya,” ujarnya.
Pemerhati seni daerah, Budi Sabarudin di tempat terpisah berpendapat bahwa even seperti itu tentu saja sangat bagus. Sebab hal itu bisa dijadikan momentum untuk melestarikan dan menyosialisasikan tari daerah kepada generasi muda, khusunya pelajar.
Namun even seperti itu, sambung Budi semestinya dilakukan secara berkesinambungan dan terjadwal secara khusus.
“Misalnya diadakan tiap tahun atau satu tahun dua kali. Ini penting agar menjadi wadah bagi generasi muda dalam mengembangkan dan mengasah bakatnya di bidang seni tari,” ungkap Budi.
Dikatakannya, even seperti itu juga bisa dijadikan generasi muda untuk menambah pengalaman atau jam terbang bagi sanggar atau kelompok tari guna tampil dalam even yang sifatnya kompetisi.
Ia berharap kegiatan seperti ini juga bagi generasi muda dapat dijadikan mengasah mental dan memperkuat karakter. Sebagai generasi muda harus pantang menyerah, namun legowo jika tidak meraih predikat terbaik.
Ketua Dewan kesenian Tangerang (DKT), Drs Sudjarwo mengapresiasi penyelenggaraan festival ini.
“Baguslah ada pihak yang peduli terhadap eksistensi tari daerah. Dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan, festival merupakan ajang untuk mempertunjukkan dan mengevaluasi upaya-upaya yang telah dilakukan,” jelas Sudjarwo.
• Ateng Sanusih